Laman

Selasa, 15 Januari 2013

Teknologi Plasma Mengubah Sampah Menjadi Listrik

Listrik merupakan suatu kebutuhan yang saat ini telah menjadi Hal Fundamental kehidupan manusia. Semua peralatan zaman ini umumnya telah memanfaatkan energi listrik. Listrik ini termasuk sumber energi. Berbicara tentang energi, di zaman ini terjadi krisis energi,  makanya perlu di temukan sumber energi alternatif yang menunjang energi lain terutama listrik yang tidak hanya memanfaatkan air, namun perlu memaksimalkan energi lain seperti panas bumi, uap, batubara panel surya dll. Di kutip dari media republika.co.id, Ada berita gembira dengan listrik dalam negeri kita

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Anto Tri Sugiarto mengatakan, dengan teknologi plasma semua sampah dapat dimanfaatkan menjadi energi pembangkit listrik setelah sampah itu diproses menjadi gas. “Baik sampah dari rumah tangga maupun padat bisa diproses secara langsung dalam reaksi plasma dengan metode dipanaskan,” kata Anto Tri Sugiarto, di Jakarta, Kamis (9/7).
Menurut dia, selama ini yang diketahui masyarakat hanya mengolah sampah dengan dibakar, padahal sampah juga bisa diolah dengan teknologi plasma. Metode plasma sebenarnya sama dengan cara dipanaskan, kata dia, contohnya seperti model microwave. Alat untuk membuat plasma bisa mulai dari yang paling kecil, misalnya sebesar microwave atau yang paling besar sebesar tangki minyak tanah. “Sampah-sampah organik, cairan, sayuran, nasi akan berubah menjadi gas, sehingga bisa digunakan untuk menghasilkan listrik,” katanya. “Sampah non-organik seperti logam dan lainnya akan mencair dan terkumpul di bagian dasar ruang pembakaran tersebut dan bisa digunakan kembali untuk industri logam.”
Untuk mengolah seperti itu diperlukan sebuah tungku yang di dalam ruang pembakarannya dipasangi dua eletroda bertegangan tinggi, sekitar 10.000 volt. Saat elektrodanya diberikan tegangan listrik, ruangan di dalam tungku itu akan mendapat panas yang tinggi, layaknya sebuah oven atau micromwave. Ketika panas itu terus memanas, sampah yang ada dalam tungku akan menguap. “Sebenarnya teknologi plasma sudah cukup lama dipergunakan di industri. Hanya saja di Indonesia mungkin informasinya masih sangat sedikit,” katanya.
Anto menjelaskan, terkait dengan teknologi plasma, saat ini di Indonesia sudah muncul AC plasma, TV plasma, dan lain-lain. “Namun mungkin masyarakat masih melihat hanya sebatas nama plasma, masih banyak masyarakat belum mengetahui plasma itu sebagai apa,” katanya. Plasma dalam ilmu pengetahuan biasanya disebut zat keempat, selain zat padat, cair, dan gas. Zat keempat itu biasa disebut plasma. Misalnya, kalau zat padat dipanaskan menjadi cair, dipanaskan lagi menjadi gas, kemudian dipanaskan lagi menjadi ion. Selanjutnya posisi zat keempat ini adalah posisi pada waktu gas mengalami ionisasi

sumber:http://ismailkarim86.wordpress.com/2009/09/16/teknologi-plasma-mengubah-sampah-menjadi-listrik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar